Gerak dengan Analisis Vektor
Jika kita belajar fisika maka kita akan sering mempelajari tentang gerak. Fenomena tentang gerak memang sangat menarik. Coba  perhatikan
  tentang gerak pada gambar di samping. Dari gambar itu saja dapat 
timbul  banyak pertanyaan yang perlu dijawab. Bagaimana kecepatan awal 
anak  tersebut, bagaimana posisi tiap saatnya, bagaimana agar 
jangkauannya  jauh. Ada juga pertanyaan apakah jenis-jenis gerak yang 
dapat kita  amati? Semua hal itu dapat kita jawab dengan mempelajari bab
 ini.
perhatikan
  tentang gerak pada gambar di samping. Dari gambar itu saja dapat 
timbul  banyak pertanyaan yang perlu dijawab. Bagaimana kecepatan awal 
anak  tersebut, bagaimana posisi tiap saatnya, bagaimana agar 
jangkauannya  jauh. Ada juga pertanyaan apakah jenis-jenis gerak yang 
dapat kita  amati? Semua hal itu dapat kita jawab dengan mempelajari bab
 ini. 
Oleh  sebab itu setelah belajar bab ini diharapkan dapat:
1. menentukan perpindahan, kecepatan dan percepatan sebuah benda yang bergerak secara vektor,
2. menentukan kecepatan sudut, percepatan sudut dan percepatan linier pada benda yang bergerak melingkar,
3. menentukan kecepatan sudut, percepatan sudut dan percepatan linier pada benda yang bergerak parabola.
 
Posisi, Kecepatan Dan Percepatan Pada Gerak Dalam Bidang

Gerak Lurus yang dipelajari di Kelas X dapat dianalisis tanpa menggunakan vector.
Tetapi
 gerak pada bidang (dua dimensi) maka kita harus  menganalisisnya dengan
 menggunakan vector. Secara umum, besaran gerak  (Posisi, Kecepatan dan 
Percepatan) diuraikan atas dua komponen yang  saling tegak lurus.
Ø  POSISI r = x i +  y j m 
pada benda yang memiliki koordinat ( x , y)
Contoh :
Sebuah partikel berada pada koordinat (3,2) meter, maka penulisan persamaan posisinya adalah
r = x i +  y j m
r = 3 i +  2 j   m
Ø KECEPATAN v = vx i + vy j m/s
Ø KECEPATAN v = vx i + vy j m/s
pada benda yang memiliki kecepatan ( vx , vy)
Contoh :
Sebuah partikel bergerak dengan kecepatan (4,1) m/s, maka penulisan persamaan kecepatannya adalah
v = vx i + vy j m/s 
v = 4 i +     j m/s 
Ø PERCEPATAN a = ax i + ay j m/s2 
pada benda yang memiliki kecepatan ( ax , ay)
Contoh :
Sebuah partikel bergerak dengan percepatan(5,3) m/s2, maka penulisan persamaan percepatannya adalah
a = ax i + ay j m/s2 
a = 5 i +  3  j m/s2 
Bagaimana bila partikel berpindah posisi dari titik P(3,2)m menuju ke titik Q(5,5)m ?
Perpindahan adalah perubahan posisi/kedudukan suatu partikel dalam selang waktu tertentu dimana titik awal P dan titik akhir Q
Maka perpindahan partikel memenuhi persamaan :
Δr = rQ – rP 
Δr = (x1i + y1j) – (x2i + y2j)  meter
Δr = (x2i – x1i) + (y2j – y1j)  meter
atau Δr = Δx i  + Δy j
sehingga
Δr = (5i + 5j) – (3i + 2j) meter
Δr = (5i – 3i) + (5j – 2j) meter
Δr =  2i +  3j meter
Berapa besar perpindahannya ?
Δr2 = (2i)2 +  (3j)2 meter
Δr2 = 4.i2 +  9.j2 meter karena  i2 = 1 dan j2 = 1 maka
Δr2 = 4  +  9
Δr = (4  +  9)½ atau √ 13
Penggunaan Operasi Integral Dan Diferensial/Turunan
Posisi (r), Kecepatan (v) dan percepatan (a) dengan penyelesaian matematis menggunakan diferensial/turunan dan integral bisa didapatkan bila salah satu variable diketahui persamaannya.Lihat Diagram berikut !

- Bila r diketahui, maka v dan a dapat dicari dengan diferensial/turunan, demikian juga bila v diketahui a didapat dari penurunan v
- Bila diketahui, maka persamaan kecepatan (v) dan posisi (r) dapat ditentukan dengan integral, demikian pula bila v diketahui, posisi dapat diselesaikan.
RUMUS DIFERENSIAL DAN INTEGRAL
DIFERENSIAL/TURUNAN
Bila posisi
r = tn
maka persamaan kecepatan
v = dr/dt
v = d(tn)/dt
v = n.tn-1
Demikian pula bila, kecepatan
v = 2tn
maka persamaan percepatan
a = dv/dt
a = d(2.tn)/dt
a = 2.ntn-1
INTEGRAL
Bila percepatan
a = tn
maka persamaan kecepatan
v = ∫ a dt
v = ∫ tn dt
v = (1/(n+1))x t n+1 + c

 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar